Minggu, 31 Mei 2015

Rangkuman Materi Akuntansi Internasional Bab VIII - X


BAB VIII
HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

            Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1.  Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2.  Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3.  Standar audit Survei Harmonisasi Internasional

Keuntungan Harmonisasi Internasional :
1.   Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.   Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3.   Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4.   Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

Kritik atas Standar Internasional
            Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
1.   Rekonsiliasi
      Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2.  Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “timbal balik” / resiprositas)
      Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.

Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian internasional atau politis
2. Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
3. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional

Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1.      Badan Standar Akuntansi International (IASB)
2.      Komisi Uni Eropa (EU)
3.      Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4.      Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5.      Kelompok Kerja Ahli Antar pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa
6.      Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama
 Badan Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi professional di Sembilan negara.
Tujuan IASB adalah :
1.   Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2.   Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
3.   Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas tinggi
Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS.
Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
1.      Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi
2.      Tranparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
3.      Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
4.      Meningkatkan investasi
5.      Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar global yatitu :
6.      Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standard pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal
7.      Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik
8.      Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
9.      Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.
10.  Demikian peran regulator dalam mensosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang diperoleh menuju ke IFRS . "Perusahaan juga akan menikmati biaya modal yang lebih rendah, konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi yang terpadu," kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi International (International Accounting Standards Board/IASB), dalam Seminar Nasional IFRS di Jakarta.
Perlunya Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia
            Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk mengadopsi standar international itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi international tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan. Ada beberapa pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi , sesuai dengan kebutuhan. Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telah memberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi, Dalam pernyataannya Bapepam menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di Negara lain. Perusahaan Asing akan kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangannya dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk membadingkan laporan keuangan sesuai standar di Negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.
Tantangan dalam konfergensi
            Dalam rangka menyongsong pemberlakuan Standar Akuntansi Keuangan yang sudah secara penuh menggunakan standar akuntansi internasional (Konvergensi IFRS) pada awal tahun 2012, Bapepam maupun lembaga keuangan lainnya memandang perlu untuk mengambil langkah-langkah sosialisasi dini kepada publik mengenai dampak konvergensi IFRS terhadap laporan keuangan . Saat ini perusahaan Indonesia masih menerapkan standar laporan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Menghadapi pengalihan ke IFRS, terdapat beberapa tantangan mendasar yang perlu dicermati peran regulator terhadap perusahaan – perusahaan di Indonesia diantaranya perubahan peraturan, pengukuran nilai wajar, penetuan dampak yang akan terjadi. Sistem IT , konversi data historis, dan ketersediaan professional. Perubahan atas perlakuan transaksi akuntansi tentunya akan signifikan, sehingga akan terdapat amandemen regulasi tentang standar akuntansi. Namun yang perlu dicermati, amandemen sejatinya yang dikeluarkan oleh Bapepam, Bank Indonesia, Direktorat jenderal pajak dan juga IAPI. Peran Ditjen Pajak di bidang perpajakan mengalami perubahan standar akuntansi terkait dengan perhitungan penghasilan kena pajak perlu diatur oleh peraturan pelaksana Konvergensi IFRS akan mengakibatkan beberapa perubahan akuntansi dari Ditjen Pajak tentang keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi dari instrument derivative akan dinilai berdasarkan IFRS . Kerangka perpajakan yang berbeda memungkinkan perlakuan yang berbeda pula. Hal yang paling utama akan berdampak pada persediaan, manajemen aset, pajak tangguhan, pelaporan keuangan, pengakuan pendapatan , pembelian dan lain-lain. Selain itu, konversi standar akuntansi Indonesia terhadap IFRS akan berdampak juga pada beberapa praktek akuntansi yang fundamental. Seperti konsep nilai wajar, pengungkapan keuangan aspek penyajian kembali laporan keuangan, penentuan mata uang keuangan, dan lainnya yang harus diketahui oleh semua organisasi maupun lembaga yang berperan dalam proses adopsi IFRS. Sebagaian besar aspek bisnis dapat terpengaruh oleh adopsi tersebut . Akibatnya, proses bisnis, sumber daya manusia, serta sistem operasi akan terpengaruh atau berpotensi terkena dampaknya sejalan dengan adopsi IFRS.
 Kesiapan Adopsi IFRS
            Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK serta peran regulator yang terkait sepakat akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS pada tahun 2012. Dengan kesiapan adopsi IFRS sebagai standar akuntansi global yang tunggal, perusahaan Indonesia akan siap dan mampu untuk bertransaksi, termasuk merger dan akuisisi (M&A), lintas negara. Tercatat sejumlah akuisisi lintas negara telah terjadi di Indonesia, misalnya akuisisi Philip Morris terhadap Sampoerna (Mei 2005), akuisisi Khazanah Bank terhadap Bank Lippo dan Bank Niaga (Agustus 2005), ataupun UOB terhadap Buana (Juli 2005). Sebagaimana yang dikatakan Thomas Friedman, “The World is Flat”, aktivitas M&A lintas negara bukanlah hal yang tidak lazim. Karena IFRS dimaksudkan sebagai standar akuntansi tunggal global, kesiapan industri akuntansi Indonesia untuk mengadopsi IFRS akan menjadi daya saing di tingkat global. Inilah keuntungan dari mengadopsi IFRS.
   Bagi pelaku bisnis pada umumnya, pertanyaan dan tantangan tradisionalnya: apakah implementasi IFRS membutuhkan biaya yang besar? Belum apa-apa, beberapa pihak sudah mengeluhkan besarnya investasi di bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang harus dipikul perusahaan untuk mengikuti persyaratan yang diharuskan. Jawaban untuk pertanyaan ini adalah jelas, adopsi IFRS membutuhkan biaya, energi dan waktu yang tidak ringan, tetapi biaya untuk tidak mengadopsinya akan jauh lebih signifikan. Komitmen manajemen perusahaan Indonesia untuk mengadopsi IFRS merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia di masa depan.
 HARMONISASI AKUNTANSI MEKSIKO
            Meksiko merupakan Negara berbahasa Spanyol dengan penduduk terbanyak di dunia. Meksiko memiliki secara umum perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta mendominasi industri manufaktur, konstruksi, pertambangan, hiburan dan jasa. Pemerintah juga melakukan privatisasi kepemilikannya dalam industri-industri yang tidak strategis. Reformasi ekonomi pasar bebas selama tahun 1990-an membantu mengurangi inflasi, meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi, dan memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat. Perjanjian yang paling penting untuk Meksiko adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara ( North American Free Trade Agreement – NAFTA ) yang ditandatangani dengan Kanada dan Amerika Serikat tahun 1994.
            Meksiko merupakan perekonomian ke-9 terbesar di dunia (dalam hal PDB). Berdasarkan standar internasional masih relatif kecil, karena perusahaan lebih menyukai untuk memperoleh modal melalui utang dibanding dengan ekuitas. Mengingat dominasi perusahaan yang dikontrol keluarga, perusahaan-perusahaan meksiko tradisional menjaga informasinya dan merahasiakan pelaporan keuangan. Ciri penting lain akuntansi meksiko adalah penggunaan akuntansi tingkat harga umum yang komprehensif sebagai dasar pengukuran. Meksiko juga berkomitmen terhadap harmonisasi dengan IAS/IFRS. Meksiko semakin melihat tuntutan IASB atas sejumlah masalah akuntansi, khususnya apabila tidak terdapat standar Meksiko yang membahasnya.
            Standar akuntansi di Meksiko memperbolehkan perusahaan untuk menyesuaikan nilai persediaannya terhadap laju inflasi, dan kebanyakan negara lain melarang hal tersebut.
Untuk mencegah munculnya permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya perbedaan dalam standar akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara, Dewan Komite Standar Akuntansi Internasional (Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973 mengeluarkan standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut diikuti dengan beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC (Standing Intepretation Committee).
            Perkembangan selanjutnya adalah IASC membentuk IASC Foundation. Melalui IASC Foundation tersebut pengembangan standar akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap baru. Tahapan baru dalam pengembangan standar akuntansi dan pelaporan tersebut adalah dengan dibentuknya beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation. Beberapa badan bentukan IASC Foundation adalah
(a)  IASB (International Accounting Standard Board)
(b)  IFRIC (International Financial Reporting Committee)
(c)  SAC (Standard Advissory Committee).
            Konvergensi standar akan menghapus perbedaan tersebut perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi perbedaan antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara internasional
a. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
                  Hukum komersial meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan mengenai pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan, namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang minimal. Institut Akuntan Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan auditing di Meksiko. Standar akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip akuntansi yang berada dibawah institut tersebut, sedangkan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing. Profesi akuntansi di Meksiko cukup dewasa, terorganisasi dengan baik, dan sangat dihargai oleh masyarakat bisnis.
                  Meskipun sistem hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan Inggris- Amerika, atau Anglo-Saxon dan bukan pendekatan Eropa Kontinental. Standar akuntansi diakui memiliki kewenangan oleh pemerintah secara khusus oleh Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional, yang mengatur Bursa Efek Meksiko. Prinsip akuntansi Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha. Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional mengeluarkan aturan untuk perusahaan yang sahamnya tercatat, yang umumnya membatasi pilihan-pilihan tertentu dalam prinsip akuntansi yang diterima secara umum.
b.  Pelaporan Keuangan.
      Tahun fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender. Laporan keuangan konsolidasi komparatif harus disusun, terdiri dari :
Ø  Neraca
Ø  Laporan Laba Rugi
Laporan keuangan harus disesuaikan terhadap inflasi. Pengaruh penyesuaian tersebut disajikan dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Format laporan perubahan posisi keuangan mirip dengan laporan arus kas dan dibagi menjadi aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan. Namun demikian, karena disajikan dalam Peso harga konstan,” arus kas “ yang dihasilkan tidak mencerminkan arus kas sebagaimana yang dipahami berdasarkan akuntansi biaya historis.
Ø  Laporan perubahan Equitas Pemegang Saham
Ø  Laporan perubahan posisi keuangan\
Ø  Catatan
Catatan merupakan bagian integral laporan keuangan (yang dibahas oleh laporan auditor) dan mencakup berikut ini :
·     Kebijakan akuntansi perusahaan.
·     Kontinjensi dalam jumlah material.
·     Komitmen pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha.
·     Detail utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing.
·     Pembatasan terhadap deviden.
·     Jaminan.
·     Program pensiun karyawan.
·     Transaksi dengan pihak berhubungan istimewa.
·     Pajak Penghasilan.
 Sumber :
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. Akuntansi Internasional, Edisi 5 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat
http://hestibluggy.blogspot.com/2012/06/bab-8-harmonisasi-akuntansi.html
                                                            BAB IX
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
            Terdapat pertumbuhan yang luar biasa dalam penerbitan dan perdagangan modal internasional pada tahun-tahun terakhir yang disebabkan oleh privatisasi, pertumbuhan ekonomi, pengenduran control modal dan kemajuan dalam teknologi informasi yang terus-menerus terjadi. Kebutuhan untuk menggunakan, dan dengan demikian mamahami, lapoaran keuangan asing juga meningkat Karena kegiatan merger dan akuisi telah semakin banyak terjadi secara internasional. Nilai merger lintas batas tumbuh secara terus-menerus selam tahun 1990-an, dan pertumbuhan ini tidak menunjukan adanya tanda-tanda penurunan. Akhirnya, karena bisnis menjadi semakin global, laporan keuangan menjadi jauh lebih penting daripada masa sebelumnya karena menjadi dasar untuk analisis persaingan, keputusan kredit, negosiasi usaha, dan control perusahaan. Peluang dan Tantangan dalam Analisis Lintas Batas Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi.
            Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah besar perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada. Beberapa analis mempertanyakan sejauh mana keseragaman standar akuntansi yang lebih besar benar-benar akan meghasilkan penyediaan informasi yang dapat dibandingkan oleh sejumlah perusahaan terkemukan di suatu industry.
            Terlepas dari kontradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional menurun dan pandangan para analis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secar bersama-sama, kekuatan-kekuatan ini memberikan intensif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal mereka.
            Kerangka Dasar Analisis Usaha Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatru kerangka dasar bermanfaat untuk analisis dan penilian usaha dengan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap analisis yaitu: (1) analisis strategis usaha, (2) analisis akuntansi, (3) analisis keuangan, dan (4) analisis prospektif. Derajat pentingnya masing-masing tahap bergantung pada tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga, analisis surat berharga, analisis kredit, dan analisis merger, dan akuisisi.
            Analisis Stratrgi Usaha Internasional merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perspektif holistic. Prosedur standar untuk mengumpulkan informasi yang digunakan dalam analisis stretegi usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staf perusahaan, analis dan professional keuangan lainnya.
            Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional. Karena kurang andalnya informasi mengenai perkembanagan makroekonomi. Pemerinatah di Negara-negara maju kadang-kadang dianggap telah menerbitkan statistic ekonomi yang keliru atau menyesatkan.
Analisis Akuntansi
            Tujuannya adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Untuk memperoleh kesimpulan yang dapat diandalkan, analis haris menyesuaikan jumlah akuntansi yang dilaporkan untuk memnghilangkan distorsi yang disebabkan olah penggunaan metode akuntansi yang menurut analis itu tidak layak.
            Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting Karena memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan kedaan operasi tertentu dari perusahaan. Namun demikian, manajer memiliki intensif untuk mendistorsikan kenyataan operasi dengan menggunakan diskresi akuntansi yang dimiliki untuk mendistorsikan laba yang dilaporkan. Satu alasannya adalah bahwa laba yang dilaporkan sering kali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka. Healy dan rekannya menyarankan proses berikut ini dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan:
1)      Identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
2)      Analisislah fleksibilitas akuntansi
3)      Evaluasilah strategi akuntansi
4)      Evaluasilah kualitas pengungkapan
5)      Identifikasikanlah potensi terjadinya masalah
6)      Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi
Analisis Keuangan Internasional
            Tujuannya dalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat diperrtahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam meklakukan analisis keuangan. Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan, yang diklasifikasi menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik.
            Terdapat dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang pertama, apakah lintas perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari Negara yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi local mempengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari Negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai “daya banding akuntansi”?. Sejumlah bukti yang kuat menunjukan adanya perbedaan besar antar Negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari factor akuntansi dan non akuntansi.
            Analisis arus kas dapat memberikan masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak terlalu tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajika, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual.
            Mekanisme untuk mengatasinya para pengguna laporan keuangan menggunakan bebrapa pendekatan. Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut.
Analis Prospektif Internasional
            Analis prospektif mencakup tahap: peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan, para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis menguabah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implicit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha.
            Para pakar dalam penilaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang telah Anda pelajari di Negara asal Anda menjadi tidak berlaku diluar negeri.” Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak factor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilain internasional.
            Ketergantungan terhadap perkalian nilai mengasumsikan bahwasanya harga pasar mencerminkan prospek masa depan dan bahwa proses penentuan harga perusahaan dengan karakteristik operasi dan keuangan yang mirip dapat diterapkan terhadap perusahaan yang sedang di analisis Karena kemiripannya dengan perusahaan-perusahaan tersebut,. Penerapan perkalian harga dalam lingkungan lintas batas cukup menantang Karena factor penentu masing-masing perkalian dan alasan mengapa perkalian berbeda antarperusahaan, harus dipahami secara mendalam.
            Isu Lebih Lanjut Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh factor-faktor berikut ini:
a) Akses Informasi. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memilki situs Web dan laporan tahunan tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber intenet dan lainnya. Banyak perusahaan juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan dokumen keuangan lainnya yang disampaikan secara tertulis atau melalaui telepon. Sumber informasi lain yang juga berharga adalah:
      ~        Publikasi pemerintah
      ~        Organisasi riset ekonomi
      ~        Organisasi internasional seperti perserikatan bangsa-bangsa
      ~        Organisasi akuntansi, ausdit dan pasar surat berharga.
b) Ketepatan Waktu Informasi. Jangka waktu pelaporan keuangan dapat diestimasikan dengan membandingkan akhir tahun fiscal sebuah perusahaan dengan tanggal laporan auditnya. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai tanggal indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali tersedia untuk masyarakat umum. Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian ynag dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang dilaporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak konvensional.
c)  Masalah Mata Uang asing. Akun-akun yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua jenis permasalahan. Yang pertama berkaitan dengan kemudahan pembaca, yang kedua menyangkut isi informasi. Para pembaca yang lebih menyukai kerangka dasar mata uang domestic pada saat menganalisis akun-akun dalam mata uang asing dapat menerapkan translasi untuk tujuan kemudahan dengan menggunakan kurs pada akhir tahun. Namun demikian, seseorang harus berhati-hati jika melakukan analisis tren data yang telah ditranslasikan. Penggunaan kurs kemudahan untuk mentranslasikan akun-akun dalam mata uang asing dapat mendistorsikan pola keuangan yang terjadi dalam mata uang local.
d)  Perbedaan dalam Jenis dan Format Laporan Keuangan. Format neraca dan laporan laba rugi berbeda-beda di setiap Negara. Perbedaan klasifikasi secara internasional cukup banyak terjadi. Contoh, akumulasi depresiasi disajikan sebagai akun kontra aktiva di AS. Di Jerman, aktiva yang didepresiasikan umumnya disajikan bersih dari akumulasi depresiasi, tetapi seluruh perubahan akun aktiva jangka panjang ynag terjadi dalam periode berjalan langsung disajikan dalam neraca. Meski menyulitakan, perbedaan format laporan keuangan tidak terlalu penting, karena struktur dasar laporan keuangan cukup mirip di seluruh dunia.
            Banyak isu-isu subtansial yang dihadapi para pengguan laporan keuangan international. Mungkin isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing dan ketersediaan dan kredibilitas informasi keuangan. Kesulitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selam beberapa waktu. Sebaliknya, msalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.
Sumber :
Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005. Akuntansi Internasional-Buku 2 Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta
http://meriherliyani.blogspot.com/2013/06/bab-viii-analisis-laporan-keuangan.html
BAB X
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN
             Perencanaan dan kendali manajemen sangat penting bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan multinasional. Namun, pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional terus menerus, mata uang yang mengambang, resiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana lintas batas nasional, perbedaan dalam sistem pajak nasional, perbedaan tingkat suku bunga dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva, laba, dan biaya modal purasahan merupakan variable yang memperumit keputusan manajemen.
            Persaingan global dan cepatnya penyebab informasi mendukung semakin sempitnya perbedaan nasional dalam praktek akuntansi manajemen. Tekanan tambahan mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan kinerja serta koordinasi operasi global melalui Joint Venture dan kaitan strategi lainnya.
            Perusahaan dalam melakukan kendali manajemen memerlukan alata perencanaan yang dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal. Alat tersebut membantu perusahaan dalam mengenali kesempatan dan tantangan yang ada. Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP yang menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Akuntan juga dapat membantu para perencana perusahaan untuk memperoleh data yang bermanfaat dala keputusan perencanaan strategis.
            Kemudian, keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan multinasional. Resiko investasi diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang diusulkan. Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, rsiko nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam domestik. Adaptasi atau penyesuaian oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional yang telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran :
1.   menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional
2.   mengukur ekspektasi arus kas, dan
3.   menghitung biaya modal perusahaan multinasional.
            Seorang manajer harus menentukan tingkat pengembalian yang relevan untuk menganalisis keempatan investasi asing. Namun, tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang: proyek luar negeri atau induk perusahaan. Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal :
1.   pembatasan oleh pemerintah atas repartriasi laba dan modal
2.  biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan.
3.   perbedaan laju inflasi nasioonal
4.   perbedaan pajak.
            Manajer keuangan harus memenuhi banyak tujuan dengan memberikan repons kepada kelompok investor dan non investor di organisasi dan dilingkungannya. Jika suatu investasi asing tidak menjanjikan pengembalian yang telah disesuaikan resiko yang nilainya lebih dari pengembalian yang diperoleh pesaing lokal, maka pemegang saham induk perusahaan akan lebih baik untuk berinvestasi langsung diperusahaan lokal.
            Bagi manajer perusahaan multinasional, mengukur ekspektasi kas suatu investasi asing merupakan hal yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman antisipasi penagihan. Beban operasi dan pajak lokal jugasama-sama diramalkan. Namun demikian, terdapat tambahan kerumitan yang harus dipertimbangkan:
1.   Arus kas Vs Induk perusahaan
2.   Arus kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan
3.   Pendanaan yang bersubsidi
4.   Resiko politik
            Proses ini juga harus mempertimbangkan pengaruh perubahan dan fluktuasi nilai mata uang atas ekspektasi pengembalian mata uang asing.
            Sumber utama atas kas induk meliputi pinjaman dari induk perusahaan, deviden, biaya lisensi, beban overhead, royalty, harga transfer untuk pembelian dari atau penjualan kepada induk perusahaan, dan estimasi nilai akhir proyek. Pengukuran arus kas ini memerlukan pemahan atas perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah, laju inflasi, dan kurs potensial masa depan serta perbedaan pajak.
            Perbedaan dalam prinsip akuntansi menjadi relevan jika keuangan bergantung pada laporan keuangan proforma dengan dasar lokal ketika mengestimasikan arus kas masa depan. Apabila aturan pengukuran yang digunakan untuk menyusun akun-akun ini berbeda dari aturan-aturan yang digunakan di negara asal induk perusahaan, maka dapat terjadi perbedaan dalam estimasi arus kas.
            Penyusunan sistem informasi seluruh dunia suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan. Keadaan geografi, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antara manajer operasi lokal dengan manajer kantor pusat. Perkembangan dalam teknologi informasu seharusnya mengurangi, tetapi tidak akan menghilangkan sama sekali kerumitan ini.
            Rancangan sistem berpengaruh pada keberhasilan yang dicapai:
1.   Penyebaran rendah dengan setralitas yang tinggi, digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, dan sistem informasi domestik yang mendominasi kebutuhan.
2.  Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah, digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi diwilayah geografis yang berbeda-beda.
3. Penyebaran yang tinggi dengan sentralitas yang tinggi, dijalankan oleh perusahaan dengan analisis strategi di seluruh dunia.
            Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh manajemen untuk membangun masa depan organisasi. Untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha. Jawaban atas pertanyaan tersebut merupakan misi organisasi dengan demikian misi organisasi merupakan the chosen track untuk membawa organisasi mewujudkan masa depanya. Diharapkan dengan dilaksanakannya struktur sistem manajemen tercipta visi dan misi organisasi perusahaan kemudian mengimplementasikannya.
            Permasalahan yang timbul dalam implementasi struktur sistem pengendalian manajemen yang dapat diidentifikasikan sekarang ini adalaah terletak pada kelemahan proses. Sistem pengendalian manajemen tidak dapat mewujudkan tujuan sistem kemungkinan karena strukturnya tidak cocok dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan, dapat juga terjadi tujuan sistem pengendalian manajemen tidak tercapai karena proses sistem pengendalian manajemennya lemah.
            Dampak yang timbul dikarenakan perusahaan tidak memberlakukan struktur sistem pengendalian manajemen antara lain organisasi perusahaan akan sulit menghadapi berbagai perubahan tajam radikal, konstan, pesat, serentak sehingga roda organisasi tidak akan berjalan dan tidak dapat membuat berbagai perencanaan, tidak memprediksi target organisasi ke depannya.
            Untuk menghadapinya  diperlukan struktur sistem pengendalian manajemen dimulai dari pengamatan dan pengidentifikasian memacu perubaan yang berdampak terhadap karakteristik lingkungan yang akan dimasuki perusahaan. struktur sistem merupakan komponen-komponen yang berkaitan eraty dengan lainnya yang secra bersama-sama digunakan untuk mewujudkan tujuan sistem seperti yang dikatakan Mulyadi, Johny (2001:8) bahwa struktur pengendalian manajemen terdiri dari tiga komponen yaitu struktur organisasi, jeraring informasi dan sistem penghargaan.
            Akuntansi manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan mulai dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berpa berbagai jenis pengeluaran beban. Faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan secara internal. Misalnya pengaruh budaya, budaya yang tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas cenderung untuk siap menerima teknologi informasi dibandingkan ketidak nyamanan. Faktor translasi juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan FAS No. 52 mewajibkan penggunaan metode translasi temporal ketika melakukan translasi akun-akun perusahaan afiliasi luar negeri yang berada dalam lingkungan berafiliasi tinggi. Meskipun demikian, ketentuan tersebut tidak memenuhi kebutuhan informasi perusahaan yang beroperasi di negara-negara dengan inflasi tinggi karena cenderung menimbulkan distorsi realitas melalui:
1.   Melaporkan keuntungan atau kerugian translasi yang besar yang sulit untuk diiterprestasikan
2.  Mendistrorsi perbandingan kinerja antarwaktu
3. Sistem pelaporan trandisional tidak memberikan motivasi bagi tenaga penjualan untuk memfakturkan dan mengirimkan lebih dahulu dibulan itu.
4.  Sistem ini memanipulasi hasil.
            Agar suatu sistem pengendalian di perusahaan multinasional berfungsi dengan baik, maka biasanya sistem yang digunakan banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestik.
 Struktur Sistem Pengendalian Manajemen
            Struktur sistem pengendalian manajemen diperlukan oleh organisasi perusahaan karena menuntut semua perusahaan yang memasuki lingkungan tersebut memiliki kekuatan lebih untuk bersaing. Agar dapat dipilih oleh costumer, produk dan jasa perusahaan harus memiliki keunggulan tidak akan bertahan lama, karena pesaing akan mencari berbagai cara untuk menghasilkan value terbaik bagi costumer. Oleh karena itu, untuk tetap bertahan dan tumbuh dilingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan dituntut untuk secara bekerlanjutan menemukan kembali keunggulan daya saing.
            Sistem pengendalian yang efektif adalah sistem yang diarahkan kepada dua penyebab, diperlukannya pengendalian ketidakmampuan personel dalam mencapai tujuan organisasi melalui perilaku yang diharapkan, ketidak mampuan personel di dalam mencapai tujuan dapat ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan, serta penyediaan teknologi memadai, ketidak mampuan personel dalam mencapai tujuan organisasi melalui perilaku yang diharapkan dapat dikurangi atau dihilangkan melalui:
1.  Perumusan Misi, Visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi secara jelas
2.  Pengkomunikasian misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi kepada personel perusahaan melalui personal behaviors para leaders organisasi dan operational behavior.
3.  Sistem pengendalian manajemen juga menyediakan berbagai sistem untuk melaksanakan proses perencanaan dan implementasi rencana. Melalui sistem pengendalian manajemen, keseluruhan kegiatan utama untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan dapat dilaksanakan secara terstruktur, terkoordinasi, terjadwal dan terpadu sehingga menjanjikan tercapainya tujuan perusahaan bertambahnya kekayaan dalam jumlah yang memadai.     Proses struktur pengendalian manajemen proses sistem pengendalian manajemen terdiri dari enam tahap:
1.      Perumusan Strategi
2.      Perencanaan Strategi
3.      Penyusunan Program
4.      Penyusunan Anggaran
5.      Implemantasi
6.      Pemantauan
 Sumber :
 Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. Akuntansi Internasional, Edisi 5 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat
 https://kartikagaby.wordpress.com/2014/06/12/perencanaan-dan-pengendalian-manajemen/


 Kasus 10.1
Analisis investasi asing : Masalah yang membingungkan?

 1.   Apakah anda setuju dengan pendapat yang dikemukakan Cairn bahwa klasifikasi akuntansi terlalu sederhana dan kurang relevan dalam dunia saat ini ? Apakah usaha – usaha untuk mengklasifikasikan akuntansi tidak bermanfaat dan ketinggalan zaman?
Jawab : Saya tidak setuju dengan pendapat yang dikemukakan Cairn bahwa klasifikasi akuntansi terlalu sederhana dan kurang relevan. Bahwasannya yang kita lihat saat ini klasifikasi akuntansi sudah semakin maju dan berkembang, tentunya memberikan manfaat yang lebih untuk penggunanya. dan bila dilihat dari dasar klasifikasi akuntansi yang menekankan pada mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu dengan praktek akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola perkembangan yang diajukan serta praktek akuntansi individual dianalisa, pola perkembangan atau pengelompokan diidentifikasikan dan di akhir penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial, politik dan faktor-faktor lainnya. tentulah itu klasifikasi akuntansi yang tidak terlalu sederhana.
2. Beberapa pengamat berpendapat bahwa pelaporan keuangan menjadi semakin mirip dengan dikalangan perusahaan "kelas dunia" - perusahan-perusahaan multinasional terbesar didunia -dan khususnya yang mencatatkan sahamnya dibursa efek utama seperti London, New York, Tokyo. Apakah relevansinya pendapat ini terhadap klasifikasi akuntansi dan apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya hal ini?
Jawab : Relevansinya pendapat tersebut dengan klasifikasi akuntansi adalah di era globalisasi saat ini telah ditetapkan standar pelaporan keuangan yang mengacu pada standar pelaporan keuangan internasional bagi setiap perusahaan kelas dunia maupun multinasional. standar yang telah ditetapkan tersebut berkaitan dengan klasifikasi akuntansi. faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah bahwa perkembangan yang semakin pesat yang mewajibkan perusahaan kelas dunia dan multinasional untuk menyeragamkan pelaporan keuangan menjadi suatu metode kaidah atau aturan yang harus di tetapkan.
 Sumber :
http://istianak.blogspot.com/2015/03/.html.